Politisi PKS Ini tak Disebut untuk Maju di Pilkada Kota Bandung, tapi Digadang jadi Bacawagub Jabar

Nama Acep Lulu Iddin atau yang dikenal sebagai Kang Acel menghilang setelah PKS mengumumkan dua nama untuk maju di Pilkada Kota Bandung 2024, yakni Asep Mulyadi dan Siti Muntamah Oded (Ummi Siti Oded).

Founder Bandung Youth Enterpreneur (BYE) itu dirumorkan dilirik sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jabar dari PKS.

Membangun Bandung, lanjutnya, membutuhkan kontribusi berbagai pihak bukan hanya pemerintah daerah, melainkan perlu partisipasi masyarakat dan pastinya membutuhkan kontribusi besar.

“Saya setelah nama tak muncul ya masih tetap berfokus ke bagaimana meningkatkan program-program di UMKM agar ekonomi masyarakat semakin bagus. Lalu, saya tetap membuat bagaimana mengharmonisasi keluarga dengan aktivitas ayah hebat, serta beberapa kegiatan lain yang tentu tak bisa saya tinggalkan, semisal bisnis dan lainnya,” ujar Acel.

“Mungkin yang diajukan si A tapi yang dipilih si B. Artinya, walau saya tak berharap banyak ke proses itu, saya tetap menghargai proses itu dan ya tunggu saja,” katanya.

Disinggung terkait postingan-postingannya di media sosial yang mulai melakukan safari alias berkeliling ke wilayah-wilayah di Jabar, sambil menuliskan caption OTW, Acel pun menegaskan sebagai warga Jabar dahulu pernah ikut melakukan proses dalam memberikan kebijakan di pemerintahan gubernur Ahmad Heryawan (Aher).

“Ya saya ingin lihat hasilnya juga dong. Karena waktu itu belum sempat, maka kemarin saya datang ke Cianjur, Pangandaran, Bandung Barat, sampai Pangalengan. Ternyata, banyak potensi yang dimiliki Jabar itu berkembang. Saya rasa ini potensi kaitan erat dengan fashion saya di sektor investasi dan bisnis, serta UMKM pun luar biasa artinya kita bisa berkiprah di mana saja,” ucapnya seraya mempersilakan untuk menginterpretasikan apakah itu belanja masalah, belanja kesenangan, atau belanja uang diiringi tertawa.

Kang Acel menegaskan, sampai sekarang komunikasi politik terus dilakukan dengan semua pihak.

Dia turut mengibaratkan, pilkada itu ibarat pernikahan. Ada yang cocok dengan keluarganya ternyata belum tentu cocok dengan orangnya.

“Itu juga parpol, maka terus jalin koalisi ke semua. Jadi, wait and see. Kalau memang nanti sudah ada koalisi pun pastinya masing-masing ada ketertarikan calon, maka aspek ini mari saling kuatkan, saling berikan contoh, teladan, dan ayo berprestasi. Bandung dan Jabar enggak mungkin dihadapi seorang diri tapi bersama-sama,” katanya.

Acel mengaku rasa kecewa pastilah ada ketika namanya tak masuk dalam dua besar untuk Pilwalkot Bandung. Namun, hal itu manusiawi.

“Ya wajar kecewa, saya pun manusia. Kecewa boleh, tapi marah jangan. Itu manusiawi. Saya pasti punya indikator sendiri untuk kesiapan maju dengan memiliki basic atau modal dasar saya merasa pantas. Namun, bila indikator-indikator penentuan namanya beda dengan indikator saya, maka saya harus tetap hargai walau kecewa,” katanya.(*)

Sumber : priangan.tribunnews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*