Kang.acel – Sebelum membahas lebih dalam mengenai 3 prinsip atau rumus parenting ala Ali bin Abi Thalib, mari kita mengulas sedikit apa itu “parenting”. Parenting adalah pola asuh yang dibentuk oleh orang tua dan diterapkan kepada anak-anak. Parenting atau pola asuh sangat penting, karena dapat memengaruhi perkembangan kognitif serta kesehatan mental anak.
Salah satu rumus parenting yang kang acel sarankan adalah orang tua yang bahagia. Karena mendidik anak bukanlah pekerjaan yang mudah, sehingga mental orang tua yang sehat merupakan pondasi utama agar parenting berjalan dengan baik. Saat mendidik anak #ayahhebat dan #ibubahagia harus mau bersabar membimbing tanpa paksaan, mengajarkan tanggung jawab, hingga memberikan apresiasi pada pencapaian kecil yang dilakukan si buah hati.
Selain pola mendidik anak ala Rasulullah, Kang Acel juga akan memberikan informasi mengenai rumus parenting ala Ali bin Abi Thalib.
Rumus 7×3 ala Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib merupakan sosok khalifah ke-4 yang merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW. Ali bin Abi Thalib menerapkan rumus 7×3 dalam mendidik anak-anaknya.
Usia 0 – 7 tahun
Usia 0 – 7 tahun merupakan golden age usia dimana anak-anak sangat cepat belajar dan menyerap informasi sesuai dengan yang dilihat, didengar dan dirasakan. Pada usia ini, anak anak juga cenderung suka meniru kebiasaan di lingkungannya.
Menurut Ali bin Abi Thalib, 7 tahun pertama dalam mendidik anak diibaratkan seperti sedang memperlakukan seorang raja. Selayaknya seorang raja yang harus dilayani, begitulah yang kita lakukan pada saat mendidik anak-anak kita.
Diusia ini, anak-anak juga akan menghabiskan banyak waktunya untuk bermain, tidur dan bereksplorasi dengan sekitarnya. Maka dari itu, juga kita sebagai #ayahhebat dan #ibubahagia harus melayani dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berekplorasi.
Maka, luangkanlah waktu sebanyak-banyaknya bersama anak-anak kita untuk membantu menstimuli tumbuh kembangnya. Bimbingan yang penuh kelembutan dan aturan yang jelas juga dapat membantu tumbuh kembang anak menjadi baik.
Usia 7 – 14 tahun
Secara psikologi diusia 7 – 14 tahun, anak sudah bisa mengenal apa yang dia inginkan namun belum bisa mengendalikannya. Diusia ini, anak-anak juga sudah mulai berfikir secara kritis, senang mengutarakan apa yang dia suka, dan cenderung untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Menurut Ali bin Abi Thalib diusia 7 hingga 14 tahun mendidik anak diibaratkan seperti tawanan. Maksudnya anak sudah mulai dikenalkan dijalankan dengan peraturan-peraturan yang berisi kewajiban dan larangan. Apresiasi dan puneshment sangat membantu untuk membuat anak lebih teratur.
Diusia ini anak-anak juga sudah mulai dikuatkan terkait kewajibannya sebagai seorang muslim, seperti shalat serta rukun iman lainnya. Rasulullah SAW mulai menganjurkan seorang anak untuk melaksanakan sholat wajib mulai usia 7 tahun dan memperbolehkan orangtuanya untuk memukul anak tersebut ketika ia telah berusia 10 tahun namun meninggalkan sholat.
Tegas bukan berarti keras, jangan pernah lakukan kekerasan terhadap anak jika tidak ingin ada luka masa kecil yang terus ternanam hingga dia besar. Tetap lakukan dengan penuh kelembutan, keteraturan dan konsistensi ya #ayahhebat dan #ibubahagia
Usia 14 – 21 tahun
Diusia ini anak-anak akan memasuki usia akil baligh, maka sebagai orang tua kita harus mampu mengambil hatinya agar selalu terbuka akan semua hal hanya pada orang tuanya saja.
Menurut Ali bin Abi Thalib usia 15 tahun orang tua harus memposisikan diri sebagai sahabat dan memberikan teladan yang baik. Sebagai sahabat yang baik orang tua harus mau mendengar keluh kesah anak, memposisikan diri menjadi apa yang dirasakan mereka, memberikan solusi sesuai dengan penerimaan diusianya. Anak yang terbuka terhadap orang tuanya, akan memiliki karakter yang kuat dan tidak gampang terpengaruh oleh lingkungan luar.
Itu dia tips parenting ala Ali bin Abi Thalib, semoga kita selalu dilindungi Allah SWT dan diberikan kesehatan rohani dan jasmani agar bisa selalu mendidik anak sesuai dengan teladan kita. Aamiin