Bandung yang dikenal sebagai kota dengan semangat kreatifnya sedang berada di persimpangan jalan. Padahal, potensi ekonomi kreatif di Bandung sangat besar dan bisa dikembangkan lebih lanjut.
Hal tersebut disampaikan Pendiri Bandung Kreatif, Acep Lulu Iddin alias Kang Acel, sapaan karibnya dalam acara diskusi bertajuk Bandung Kreatif di Bandung, Jumat (8/3).
Kang Acel menekankan pentingnya keselarasan antara pemerintah sebagai pemilik kebijakan dan para pelaku ekonomi kreatif dalam sektor seni. Ia percaya kolaborasi antara kedua belah pihak ini dapat mencegah tumpang tindih kebijakan dan operasional, memudahkan pelaku ekonomi kreatif untuk berkembang.
Ketika ekonomi kreatif berkembang, diungkapkannya, dampak positifnya akan dirasakan masyarakat serta pemerintah, berupa peningkatan pendapatan per kapita dan mempermudah keterkenalan investasi. Namun, tantangan tetap ada, terutama dari pandangan sebagian pemerintah dan masyarakat yang masih menganggap sektor kreatif, seperti film dan musik, hanya sebagai hiburan.
Di sisi lain, seorang sineas asal Bandung, Iang Darmawan, menilai sektor ekonomi kreatif khususnya dunia perfilman di Bandung masih belum berkembang dengan baik. Ia menyoroti kurangnya keterlibatan generasi muda dalam ekonomi kreatif sebagai salah satu hambatan utama.
Menghadapi tantangan ini, diperlukan strategi yang komprehensif dari pemerintah dan komunitas kreatif di Bandung untuk membangun ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif.
Sumber : rmoljabar.id