Bandung – Kang acel menghadiri undangan dari perwakilan warga dan pengurus instalasi sampah maggot didaerah Cijawura, Buahbatu. Bandung, untuk sharing mengenai budidaya maggot. Selasa 12/12/2023
Ada berbagai cara media tanam untuk budidaya maggot, bisa menggunakan sekam (huut) atau ampas kelapa. Namun metode media tanam yang Kang Acel lakukan adalah dengan menggunakan parutan kelapa. Sejauh ini, media yang paling baik untuk pembentukan belatung adalah ampas kelapa. Ampas kelapa merupakan hasil sisa olahan buah kelapa yang telah dipisahkan dari santannya. Ampas kelapa masih mengandung sisa protein nabati dan energi, banyak tersedia di pasar tradisional dan rumah makan Padang, serta memiliki nilai ekonomis yang rendah. Berdasarkan hasil Analisis Varian (ANAVA) menunjukkan bahwa kombinasi media ampas kelapa dan dedak padi memberikan pengaruh terhadap berat produksi maggot.
Ini dia alasan kenapa budaya maggot menjadi Solusi untuk mengurangi sampah organik
- Kemampuan Konsumsi Tinggi
Maggot dapat mengonsumsi jumlah limbah organik yang cukup besar dalam waktu yang relatif singkat. Satu kilogram maggot dapat menghabiskan 2 sampai 5 kilogram sampah organik per hari. Budidaya maggot merupakan Langkah efisien dalam mengurangi sampah organik.
- Proses Penguraian yang Cepat
Maggot memiliki enzim pencernaan yang kuat, memungkinkan mereka mengurai sisa makanan dan limbah organik dengan cepat. Proses ini membantu mengurangi risiko bau busuk dan mempercepat pembusukan materi organik.
- Minim Risiko Proliferasi
Maggot memiliki tingkat reproduksi yang rendah jika dibandingkan dengan serangga lain yang dapat berkembang biak dengan cepat. Jadi, meskipun makan banyak, namun Tingkat populasinya tidak berlebihan.
- Tidak Bersifat invasif
Maggot tidak bersifat invasif dan tidak menyebabkan kerusakan pada tanaman atau lingkungan sekitarnya. Mereka cenderung fokus pada konsumsi sisa makanan dan limbah organik. Hal ini membantu mengurangi persaingan dengan manusia untuk sumber daya pangan.
- Tidak Menyebabkan Penyakit
Larva mangga BSF tidak membawa atau menyebarkan penyakit yang dapat membahayakan manusia atau hewan.