Namun, belakangan kabar berhembus bahwa Kang Acel mulai dilirik sebagai bakal calon wakil gubernur Jabar dari PKS. Hal itu pun mendapat tanggapan langsung dari kang Acel saat ditemui di kawasan Antapani, Kota Bandung pada Rabu 19 Juni 2024.
“Nama yang diajukan dewan pimpinan tingkat daerah (DPTD) PKS Kota Bandung ke DPP itu preogratifnya DPTD. Kalau pun nama saya tidak jelas, mungkin alasannya bisa langsung tanyakan ke sana. Karena saya tidak diberikan informasi. Saya tahu pun awalnya dari media dan kemudian saya meresponnya dengan biasa saja,” kata Kang Acel sebaai founder Bandung Youth Enterpreneur (BYE) tersebut.
Menurutnya, membangun Kota Bandung membutuhkan kontribusi banyak pihak bukan hanya pemerintah daerah. Akan tetapi melainkan perlu partisipasi masyarakat dan pastinya membutuhkan kontribusi besar.
“Setelah nama saya tidak muncul, ya masih tetap berfokus ke bagaimana meningkatkan program-program di UMKM agar ekonomi masyarakat semakin bagus. Kemudian, saya tetap membuat bagaimana mengharmonisasi keluarga dengan aktivitas ayah hebat, serta beberapa kegiatan lain yang tentu tak bisa saya tinggalkan, semisal bisnis dan lainnya,” ucapnya.
Dia menegaskan, kaitan dengan politik sampai detik ini dirinya masih tetap memainkan peran itu karena dia pun mendapatkan informasi baik dari Ketua DPW PKS Jabar atau DPD Kota Bandung yang disampaikan dalam forum-forum umum, bahwa keputusan belumlah final, karena masih ada di tangan ketua majelis syuro.
“Mungkin yang diajukan si A, tapi yang dipilih si B. Artinya, walau saya tak berharap banyak ke proses itu. Saya tetap menghargai proses itu dan ya tunggu saja,” ujar dia.
Terkait postingan-postingannya di media sosial yang mulai melakukan safari alias berkeliling ke wilayah-wilayah di Jabar, sambil menuliskan caption OTW, Kang Acel pun menegaskan sebagai warga Jabar dahulu pernah ikut melakukan proses dalam memberikan kebijakan di pemerintahan gubernur Ahmad Heryawan (Aher).
“Ya saya ingin lihat hasilnya juga dong. Karena waktu itu belum sempat, maka kemarin saya datang ke Cianjur, Pangandaran, Bandung Barat, sampai Pangalengan. Ternyata, banyak potensi yang dimiliki Jabar itu berkembang. Saya rasa ini potensi kaitan erat dengan fashion saya di sektor investasi dan bisnis, serta UMKM pun luar biasa artinya kita bisa berkiprah di mana saja,” ucapnya.
Ia pun menegaskan, sampai sekarang komunikasi politik terus dilakukan dengan semua pihak. Pilkada, dituturkannya ibarat pernikahan. Ada yang cocok dengan keluarganya ternyata belum tentu cocok dengan orangnya.
“Itu juga parpol, maka terus jalin koalisi ke semua. Jadi, wait and see. Kalau memang nanti sudah ada koalisi pun pastinya masing-masing ada ketertarikan calon, maka aspek ini mari saling kuatkan, saling berikan contoh, teladan, dan ayo berprestasi. Bandung dan Jabar enggak mungkin dihadapi seorang diri tapi bersama-sama,” ujarnya.