Perangko Indonesia-Palestina Tahun 1978: Simbol Solidaritas dan Perjuangan

Baru-baru ini sebuah prangko Indonesia terbitan tahun 1978 banyak dibicarakan di media sosial. Prangko bergambar Kubah Shakrah atau Dome of the Rock di Kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, itu merupakan bukti kuat solidaritas Indonesia terhadap Palestina yang sudah lama terjalin, dan terus bertahan hingga  saat ini.

Pada tahun 1978, Indonesia mengeluarkan perangko khusus yang menggambarkan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Perangko ini tidak hanya menjadi benda filateli yang bernilai sejarah, tetapi juga simbol solidaritas yang kuat antara Indonesia dan Palestina, memperlihatkan komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.

Pada era 1970-an, hubungan antara Indonesia dan Palestina semakin kuat, terutama setelah Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 di Bandung yang mempertemukan banyak negara yang sedang berjuang untuk merdeka, termasuk Palestina. Pada saat itu, Indonesia yang baru merdeka dari penjajahan kolonial, menjadi salah satu negara yang lantang menyuarakan kemerdekaan dan hak-hak bangsa yang tertindas, termasuk Palestina.

Melalui berbagai forum internasional, Indonesia secara konsisten mendukung Palestina dalam perjuangan untuk mendapatkan kembali hak-haknya. Presiden Soeharto, yang saat itu memimpin Indonesia, menunjukkan kepedulian dan dukungannya dengan menghadirkan simbol-simbol solidaritas, salah satunya adalah melalui penerbitan perangko pada tahun 1978.

Desain dan Simbolisme Perangko

Perangko edisi khusus Indonesia-Palestina ini mencerminkan hubungan erat antara kedua negara. Pada perangko tersebut tertulis Palestina-Indonesia dan terdapat pernyataan kalimat pendukung dalam bahasa Inggris yang berbunyi, “Untuk kesejahteraan keluarga para syuhada dan pejuang kemerdekaan Palestina,” yang merupakan terjemahan bebas yang menunjukkan maksud di balik pernyataan tersebut. Menurut kalkulator inflasi, nilai perangko tersebut tercatat sebesar Rp 100, atau sekitar Rp 3.930 saat ini.

  • Prangko peringatan: Seri “Palestina”
  • Tanggal penerbitan: 15 Mei 1978.
  • Harga dan gambar: Rp 100,- Masjid Al-Aqsha Palestina
  • Jumlah dicetak: 1.000.000 buah prangko
  • Warna: Dicetak dalam tiga warna
  • Kertas: Putih tanpa tanda air
  • Macam cetakan: Rotogravure oleh Perum Percetakan Uang RI-Jakarta
  • Ukuran: 18,96 x 45 mm
  • Perforasi: 12,5 x 12,5
  • Jumlah prangko tiap helai: 50 buah prangko
  • Perancang: Diapositive dari PLO (Palestine Liberation Organisation)
  • Bahan-bahan rencana dari: Deplu RI-Jakarta
    Sampul hari pertama:
  • Dirancang oleh Sdr Suprapto Martosuhardjo BcAP dari Ditjen Postel Jakarta
  • Harga Rp 175 tiap helai

Perangko Indonesia-Palestina tahun 1978 ini menjadi salah satu barang koleksi yang sangat dicari oleh para kolektor filateli, terutama mereka yang mendalami sejarah hubungan diplomatik antarnegara. Nilai sejarahnya yang mendalam menjadikan perangko ini sebagai salah satu simbol penting solidaritas internasional antara Indonesia dan Palestina.

Hingga hari ini, perangko tersebut masih dianggap sebagai salah satu momen penting dalam hubungan Indonesia-Palestina dan menjadi pengingat bahwa Indonesia selalu berdiri bersama bangsa Palestina dalam perjuangan mereka menuju kebebasan.

Dampak dan Penerimaan Internasional

Penerbitan perangko ini bukan hanya merupakan produk filateli semata, tetapi juga alat diplomasi yang sangat penting. Di tengah ketegangan internasional terkait konflik Israel-Palestina, Indonesia menggunakan perangko ini sebagai bentuk pernyataan resmi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Ini adalah wujud nyata bahwa Indonesia berdiri bersama Palestina dalam mencapai kebebasan dari penjajahan.

Perangko ini juga berfungsi sebagai media komunikasi kepada dunia bahwa Palestina bukan hanya mendapatkan dukungan diplomatik dari Indonesia, tetapi juga solidaritas rakyat Indonesia secara umum. Perangko menjadi saksi bisu dari semangat perjuangan bersama.

Penerbitan perangko Indonesia-Palestina mendapat apresiasi luas, tidak hanya di kalangan rakyat Indonesia, tetapi juga dari negara-negara yang mendukung kemerdekaan Palestina. Ini menjadi bagian penting dari sejarah hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara di Timur Tengah, khususnya Palestina.

Perangko bertuliskan “Kesejahteraan keluarga para syuhada dan pejuang pembebasan Palestina juga dicetak oleh negara-negara yang mendukung perjuangan Palestina” namun tahun penerbitannya bervariasi seperti Yaman menerbitkan prangko pada tahun 1978 bersamaan dengan Indonesia. Pakistan pada tahun 1981. Irak, Somalia, Gambia, Suriah, Maroko, dan banyak negara lainnya juga mengeluarkan prangko. Semua perangko ini memiliki sentimen solidaritas dan dukungan yang sama terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk bebas dari penjajahan Israel.

Perangko Indonesia-Palestina tahun 1978 bukan sekadar sebuah benda pos biasa. Ini adalah simbol solidaritas, komitmen politik, dan dukungan penuh Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina. Di tengah ketidakpastian politik global, perangko ini mengingatkan kita tentang pentingnya solidaritas antarbangsa dalam memperjuangkan keadilan dan hak-hak asasi manusia.

Perangko ini akan terus dikenang sebagai simbol sejarah persaudaraan antara dua bangsa yang sama-sama menginginkan kebebasan, keadilan, dan perdamaian yang hakiki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*