INDONESIATREN.COM – DPW PKS Jawa Barat (Jabar) tidak ingin melakukan kampanye secara monoton. Mereka pun menghadirkan banyak hiburan yang diisi artis ibu kota.
PKS berkampanye sambil bersepeda Seger Bener bersama 200 pesepeda mengelilingi Kota Bandung pada Sabtu, 20 Januari 2023.
Rute perjalanannya, yakni Kiara Artha Park, Gasibu, Jalan Dago, Jalan Merdeka, Jalan Asia Afrika, Jalan Otista, Jalan Peta, dan kembali ke Kiara Artha Park.
Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu mengatakan, gowes Seger Bener ini dimotori pendiri Bandung Youth Enterpreneur (BYE), Acep Lulu Iddin atau Kang Acel.
Sebab, dalam tahapan kampanye ini memang butuh keseriusan untuk meraih kemenangan. Namun, dalam tahapan kampanye, kebahagiaan dalam berolahraga tidak boleh terlupakan.
Sehingga, kualitas demokrasi bisa meningkat, situasi politik tidak terbangun oleh suasana tegang dan penuh tekanan, apalagi tipu-tipu.
“Kami ingin yang Seger Bener. Artinya situasi politik yang seger, semua orang bahagia dan Bener melahirkan pemimpin yang berkualitas. Itu yang kami inginkan. Mudah-mudahan (Pemilu) 2024 ini akan sukses dan juga melahirkan pemimpin yang berkualitas,” kata Haru di Kota Bandung pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Haru yang juga menduduki jabatan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Anies-Muhaimin (AMIN) Jabar itu mengaku, iklim politik terutama pada tahapan kampanye Pemilu 2024 lebih kondusif daripada lima tahun silam. Hal itu karena terdapat tiga pasangan capres-cawapres.
“Jadi saya kira yang sekarang lebih (tenang) karena mungkin tiga pasangan calon, tidak terlalu tegang, hanya kewaspadaan harus terus ditingkatkan,” ujarnya.
Haru mengaku, ada orang yang berselisih paham hingga keluar dalam grup perpesanan pada Pemilu 2019. Namun, peristiwa tersebut tidak dia temukan lagi pada Pemilu 2024 ini, tetapi ada fenomena pindah dukungan saja.
“Sekarang saya belum ketemu yang left group. Yang ada itu orang pura-pura, pendukung 01 pindah ke 02, pura-pura 03 pindah ke 02. Itu ada, tapi itu oknum lah ya. Yang begitu jangan dilanjutkan lah,” kata dia menambahkan.,
Meski lebih tenang, Haru meminta Bawaslu untuk melakukan mitigasi dan langkah preventif untuk menekan pelanggaran kampanye. Sebab, dia tak ingin Pemilu ini ada campur tangan dari oknum aparat penegak hukum (APH) hingga penyelenggaraan pemerintahan.
“Jangan sampai ada oknum APH, oknum penyelenggara pemilu, oknum penyelenggara pemerintahan yang ikut-ikutan, enggak tahu maksudnya apa,” tuturnya.
Dia menambahkan, tahapan kampanye ini merupakan gelanggang adu gagasan antarkandidat sebagai peserta Pemilu. bukan ajang menampilkan artis ibu kota paling banyak. Sehingga, gagasan maupun pesan dari peserta Pemilu tersampaikan dan terserap konstituen.
“Jadi ada adu gagasan bukan masalah siapa yang paling banyak menampilkan artis ibukota paling banyak. Tapi kampanye gagasannya apa supaya diketahui oleh banyak konstituen,” tuturnya.
Dengan demikian, Haru bersama kader lainnya akan memaksimalkan dan mengoptimalkan kegiatan untuk mendongkrak suara AMIN maupun PKS.
“Waktu makin pendek, mudah-mudahan bisa dioptimalkan dengan meningkatkan berbagai kegiatan untuk kampanye yang lebih kreatif. Mudah-mudahan masyarakat bisa menerima inti pesannya dan hadir 14 Februari 2024 serta memilih sesuai hati nurani,” ujarnya.
Sementara itu, pendiri Bandung BYE, Kang Acel menilai tensi kampanye saat ini sudah mulai meninggi. Oleh karena itu, kampanye harus dibalut kemasan lain yang lebih atraktif agar tidak menimbulkan rasa emosi.
“Kali-kali tampilkan kampanye yang sehat. Kami ingin memberikan sebuah inspirasi kepada masyarakat bahwa yang dibutuhkan untuk negeri ini adalah orang yang sehat dan bugar,” kata Acel.
“Ajang perhelatan demokrasi lima tahunan ini jangan nasteung wae, panas beteung. Tapi kita jadikan sebagai sebuah pelajaran yang penting dan ini sokoguru untuk bangsa kita,” sambungnya.(*)