5 Kopi Legendaris di Kota Bandung

Kota Bandung punya banyak tempat kopi. Bahkan, ada sebagian di antaranya yang bisa dikatakan legendaris. Ada yang menjual biji kopi atau bubuk kopinya saja, ada juga yang disajikan di tempat.
Berikut ini lima tempat kopi legendaris di Bandung:

1. Kopi Aroma
Siapa yang tak kenal dengan Koffie Fabriek Aroma atau Kopi Aroma. Gerai kopi ini jadi yang paling kondang di Bandung. Mereka punya dua jenis kopi yakni Mokka Arabika dan Robusta.

Jika sedang berjalan kaki di bahu Jalan Banceuy, perlahan akan tercium aroma kopi yang sangat menggugah selera. Berdiri sejak tahun 1930, awalnya bisnis ini dibangun Tan Houw Sian. Kini, bisnis keluarga ini diurus generasi kedua yakni Widyapratama.

Terletak di Jalan Banceuy No. 51, Bandung, kopi ini sangat mengutamakan kualitas. Mereka tak menjual secara online, hanya menerima pembelian secara langsung dan tunai, kemudian tidak memiliki cabang atau kafe.

Jika ada yang ingin membeli dengan kuantitas besar seperti 10 kilogram, tidak akan diberikan karena pembeli diminta membeli sesuai kebutuhan. Sebab, kopi disarankan untuk dikonsumsi dalam waktu dalam 2 minggu sampai 1 bulan untuk menjaga aromanya.

Sebelum pandemi, antrean untuk membeli kopi ini mengular. Bahkan banyak yang rela antre sejak pukul 06.30 WIB meski jam buka adalah 09.00 WIB.

2. Kopi Javaco
Bergeser sedikit ke Jalan Kebonjati No. 69, Kebonjeruk, Bandung, ada Kopi Javaco yang merupakan merek kopi tertua di Bandung. Kopi ini didirikan tahun 1928 oleh Liem Kiem Gwan. Kini, usaha keluarga ini dikelola generasi keempat yakni Hermanto.

Terdapat empat jenis kopi yang dijual yakni Arabika, Robusta, Melange, dan Tip-Top. Dua jenis kopi terakhir yang ditawarkan mungkin sedikit asing, kita biasa hanya mendengar robusta dan arabika.

Melange adalah Robusta grade 1 yang memiliki sedikit rasa dan aroma kayu manis. Sementara untuk Tip-Top adalah Robusta grade 2. Semua jenis kopinya hanya tersedia dalam bentuk gilingan medium.

3. Kopi Kapal Selam
Kopi ini juga berdiri sekitar tahun 1930, terletak di Jl. Pasar Barat, Kebon Jeruk, Bandung. Bisnis ini telah turun ke generasi kedua. Penamaan kedai kopi ini diperoleh melalui cerita yang sederhana, yakni saat Perang Dunia II terjadi, kapal selam diluncurkan dimana-mana. Akhirnya memori itulah yang menjadi nama kedai kopi ini.

Mereka menjual sangat lengkap mulai dari kopi bubuk, bubuk kasar, biji, aneka kopi yang dimiliki Indonesia. Tak hanya kopinya, namun di kedai ini juga memamerkan aneka mesin kopi, serta menjual sirup-sirup untuk olahan kopi.

Karena kelengkapan dan legendarisnya, toko ini selalu dihampiri pembeli dan kuli-kuli yang mengangkut stok berkarung-karung banyaknya.

4. Kopi Purnama
Berdiri sejak 1930, kedai ini awalnya didirikan Jong A Thong dengan nama “Chang Chong Se”, yang berarti “Selamat Mencoba!”. Namun, karena saat kepemimpinan Soeharto terdapat larangan menggunakan bahasa asing, akhirnya berganti nama menjadi Kopi Purnama.

Kedai kopi kali ini tak hanya menjajakan biji dan bubuk kopi. Namun juga menjadi tempat nongkrong dan makan.

Tempatnya kecil namun sangat cantik, mengingatkan kita pada bangunan Tionghoa Melayu, seperti kopi tiam di luar negeri. Disini tak hanya menawarkan minuman kopi, namun salah satu yang jadi ciri khas kopi Purnama ialah roti selai srikaya miliknya. Letaknya ada di Jalan Alkateri No.22, Braga, Bandung. Namun jika datang ke sini, pastikan sabar karena antrean bisa mengular hingga trotoar jalan.

5. Kopi Malabar
Kopi ini juga salah satu yang legendaris di Bandung. Seperti kedai kopi lainnya, saat menginjak bahu jalan akan mulai tercium aroma kopi yang sangat wangi. Letaknya tak jauh, yakni di Jalan Gardujati, Nomor 27, Kebonjeruk, Bandung.

Kedainya cukup kecil, bahkan sepintas mungkin Anda yang belum tahu mengira kedainya tutup. Letaknya menyatu dengan ruko yang lain. Masih dengan gilingan manual, ini yang membuat wanginya merebak meski pintu kedai tertutup.

sumber : detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*